Senin, 30 April 2012

Gembong Rampok yang Ditembak Mati itu Kapten Perampokan Antarprovinsi


Jakarta Aparat penindak Subdit Resmob Polda Metro Jaya menembak mati Bambang di Jalan
Lebak Bulus, Jakarta Selatan, Sabtu (28/4) kemarin. Bambang dikenal sebagai 'kapten' perampokan yang beraksi di berbagai provinsi.
"Bambang bersama kawanannya pernah melakukan sejumlah perampokan di beberapa provinsi. Bambang adalah kaptennya. Mereka ini adalah kelompok Lampung," kata Kasubdit Resmob Polda Metro Jaya AKBP Herry Heryawan saat dihubungi wartawan, Minggu (29/4/2012).
Herry mengatakan, Bambang dan empat tersangka lainnya yakni Cecep (42), Imam (45), Sihombing dan Pandu Roy tercatat sebagai DPOK polisi. Mereka pernah terlibat melakukan sejumlah pencurian dengan kekerasan di beberapa wilayah selama 2011-2012.http://www.majalahhukumham.blogspot.com
"Modusnya yakni menculik korban dengan berpura-pura sebagai anggota polisi," katanya.
Pada 19 Agustus 2011 lalu, kawanan tersebut pernah merampok seorang WN Korea bernama Huang Zheng Zhong (39) dan WNI bernama Budi Jaya (34). Kedua ya diculik kawanan tersebut di sebuah gudang di Jalan Kapuk Muara, Cengkareng, Jakarta Barat.
"Pelaku mendatangi korban dan mengaku sebagai anggota polisi dari Mabes Polri sambil menodongkan senjata api terhadap korban," katanya.
Korban kemudian dibawa oleh para pelaku dan selanjutnya pelaku diminta membayar uang tebusan sebesar Rp 178 juta. Setelah berhasil menguras harta korban, keduanya kemudian dibuang di kawasan Serpong, Tangerang.
Para pelaku juga pernah melakukan aksi kejahatan dengan modus serupa terhadap Sutrisno, seorang pengusaha konvensi di Pademangan, Jakarta Utara pada 30 Agustus 2012 lalu. Saat itu, korban baru saja membeli makanan di lokasi. Korban lalu dihampiri oleh para pelaku yang mengaku sebagai anggota dari Direktorat Narkoba Polda Metro Jaya.
"Korban dituduh sebagai bandar narkoba, lalu korban dibawa ke mobil pelaku," ujarnya.
Korban kemudian dibawa berputar-putar keliling kota. Selama di dalam mobil, korban dilakban mulut dan matanya serta tangan dan kakinya terikat. Kepada korban, para pelaku meminta uang sebesar Rp 1 miliar bila mau dilepaskan.
"Namun korban tidak punya uang sebanyak itu sehingga korban hanya memberikan Rp 140 juta," katanya.
Setelah berhasil mendapatkan uang tersebut, para pelaku kemudian membuang korban di pintu tol Kebon Jeruk, Jakarta Barat. Korban baru melaporkan kejadian tersebut pada tanggal 26 April 2012 lalu. "Korban takut melapor karena keluarganya diancam akan dibunuh kalau sampai melapor ke polisi," imbuhnya.
Selain itu, para pelaku juga pernah melakukan aksi perampokan isi kontainer yang dikenal dengan istilah 'belokan kontainer', perampokan rumah dan pabrik. Setidaknya, para pelaku melakukan aksi perampokan modus tersebut di 3 lokasi.
"Pada Oktober 2011 lalu, mereka ini pernah merampok truk kontainer berisi minuman penambah stamina di Jalan Pantura," ujarnya.
Kemudian, kawanan ini juga melakukan perampokan modus serupa di kawasan Surabaya, Jawa Timur pada Agustus 2011 lalu. Di situ, para pelaku menjarah mobil box berisi deterjen. Kawanan bersenjata api ini juga pernah menjarah mobil box berisi cat pada Maret 2012 lalu. "Sopir truknya dibuang di Pantai Indah Kapuk, Jakarta Utara," pungkasnya.  (JMart/dtk)

0 komentar:

REDAKSIONAL