HukumHAM
Jakarta - Komite
Nasional Keselamatan Transportasi Rusia (KNKT Rusia) akhirnya menemukan kotak
hitam atau black boxpesawat Sukhoi Superjet 100.
Kotak hitam itu nantinya akan menjadi bahan investigasi tim gabungan Rusia-RI
untuk meneliti penyebab jatuhnya pesawat Sukhoi saat demo terbang di Gunung
Salak.
Hal
ini diungkapkan Juru Bicara Basarnas, Gagah Prakoso, Sabtu (12/5/2012) di
Bandara Halim Perdanakusuma, Jakarta .
"Black box, informasi yang
telah diterima, sudah ditemukan, baru saja," ujar Gagah.
Kotak
hitam itu, lanjutnya, kini sudah diambil tim KNKT Rusia. "Sudah diambil
tim KNKT Rusia. Selanjutnya saya tidak mengerti karena itu sudah menjadi
wewenang KNKT," papar Gagah.
Namun,
pernyataan berbeda justru disampaikan Kepala Basarnas, Marsekal Madya Daryatmo.
"Black box sampai sekarang belum ditemukan. Kami masih fokus mencari
korban," papar Daryatmo dalam jumpa pers di Bandara Halim Perdana Kusuma
pada Sabtu sore.
Adapun
kotak hitam adalah sekumpulan perangkat yang digunakan dalam bidang
transportasi. Umumnya merujuk kepada perekam data penerbangan (flight data recorder atau FDR) dan perekam suara kokpit (cockpit voice recorder atau CVR) dalam pesawat terbang.
Fungsi
dari kotak hitam sendiri adalah untuk merekam pembicaraan antara pilot dan
pemandu lalu lintas udara atau air traffic control (ATC) serta untuk mengetahui tekanan
udara dan kondisi cuaca selama penerbangan.
Walaupun
dinamakan kotak hitam, sesungguhnya kotak tersebut tidak berwarna hitam, tetapi
jingga (oranye). Hal ini dimaksudkan untuk memudahkan pencarian jika pesawat
mengalami kecelakaan.
Penempatan
kotak hitam ini dilakukan sedemikian rupa sehingga mudah ditemukan. Umumnya,
terdapat dua unit kotak hitam yang diletakkan pada bagian depan pesawat dan
bagian ekor pesawat, yang diyakini merupakan bagian yang utuh ditemukan. ***
JMart ***
0 komentar:
Posting Komentar