Sabtu, 29 September 2012

KPK: Transparan Mengapa dikatakan Pencitraan


KPK: Transparan Mengapa dikatakan Pencitraan
| Polhukam | Sabtu, 29 September 2012 | 11:10 WIB |

Hukumham Jakarta, Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) membantah bahwa kerja lembaga itu selama ini hanya untuk pencitraan di mata publik seperti diungkapkan Wakil Kepala Polri Jenderal (Pol) Nanan Soekarna. Pernyataan itu dinilai tidak pas.
Juru bicara KPK Johan Budi mengatakan, KPK selama ini hanya berupaya untuk bekerja secara transparan dan akuntabel dengan menyampaikan informasi penanganan kasus korupsi yang dibutuhkan publik.
"KPK berusaha transparan, akuntabel, tapi sebaliknya dituduh pencitraan," kata Johan saat diskusi di Jakarta, Sabtu ( 29/9/2012 ).
Sebelumnya, Nanan menyindir KPK pintar membentuk citra di hadapan publik. Sebaliknya, Nanan mengaku bahwa Polri tak sepintar KPK dalam hal pencitraan itu. "Memang polisi tidak pintar membuat citra. Kalau polisi jelek, keluar semua di TV. Kalau polisi bagus, enggak pernah keluar (di TV)," kata Nanan.
Johan juga menyindir pihak-pihak yang hanya menjadikan pemberantasan korupsi sebagai retrorika belaka. Dia menyinggung sikap para politisi di DPR yang kerap mengaku mendukung penguatan KPK. Hanya saja, kata dia, hal itu hanya sebatas pernyataan.
Johan memberi contoh sikap pribadi para politisi khususnya di Komisi III DPR yang mengaku mendukung KPK memiliki gedung baru. Namun, sampai sekarang tak pernah terealisasi. "Pernyataan kadang-kadang tidak sama dengan apa yang dilakukan," kata Johan Budi.  *** JMart/Kmp ***

Berita lain tentang topik ini baca di : Revisi UU KPK

0 komentar:

REDAKSIONAL