Minggu, 01 Juli 2012

POLEMIK DI APARTEMEN HAYAM WURUK “MEMBANGUN MINI MARKET PADA JALAN DARURAT”


POLEMIK DI APARTEMEN HAYAM WURUK
“MEMBANGUN MINI MARKET PADA JALAN DARURAT”

Hukumham Jakarta – Apartemen Hayam Wuruk yang terlihat Megah, bersih dan asri itu ternyata menyimpan sejumlah masalah internal antara PPRS (Perhimpunan Pengurus Rumah Susun) dengan Agnes Leung (Pemilik Unit & penghuni) seorang ibu berusia 56 tahun yang notabene sebagai salah satu Pengurus terdahulu yang telah berjuang dan membuat perubahan yang sangat mendasar dan hasilnya bisa dilihat sekarang ini.                         Agnes dengan keberadaan tubuhnya yang lemah tapi terlihat begitu kuat dan  tegar serta bersemangat  ketika ditemui di Polda Metro Jaya pada hari Jumat 29/04/2012, “Maaf pa dengan keadaan saya seperti ini tetapi saya tetap akan berjuang terhadap kebebasan saya dan keluarga, karena saya telah di dzolimi oleh Pengurus saat ini,” tuturnya pada Hukum & Ham.

Kemudian ia melanjutkan,”saya akan minta pertimbangan dan advis kepada bapak-bapak Pejabat Polisi di Mabes Polri tentang rencana gila ketua pengurus yang akan membangun mini market dengan mengambil jalan / jalur alternative yang dirancang untuk Emergency Fire (EF) pada apartemen Hayam Wuruk ini,” katanya bersemangat. Tragis jika melihat dan mengetahui keberadaan Agnes, ia seorang ibu penderita Kanker dan salah satu kakinya pernah patah ditulang keringnya agak parah, sehingga jalannyapun agak tidak lancar / tertatih-tatih, dan perlahan sambil memegang pengaman tangga ketika sudah berada di Mabes Polri.

Setelah menunggu agak lama dan sabar ia dapat berjumpa dengan Kabag Penum Mabes Polri Kombes Pol Boy Rafly Amar .
Secara global Agnes menceritakan kronologi tentang Apartemen Hayam Wuruk yang telah menyalahi aturan Apartemen dengan rencana pengurusnya akan membuat Mini Market Tanpa Persetujuan Para Pemilik,,Izin Membangun Pemda DKI pada jalan alternative tersebut dan merupakan akses penting jika dalam keadaan sangat darurat juga merupakan salah satu fasilitas kepemilikan bersama para penghuni.                                      
Kombes Boy Rafli menganjurkan untuk menemui divisi yang paling terkait dalam hal ini, dan Boy juga terlihat sangat tergesa-gesa karena akan mengadakan acara Live disalah satu Televisi Swasta yang sudah ditunggu dan memang waktunya sangat sempit sekali, akan tetapi terlihat kebijaksanaan dari seorang anggota Polri yang begitu ramah dan baik untuk tetap berusaha mendengar meski sebenarnya waktu dia sangat sempit sekali.                                                                                                                                                 Lalu Agnes mengatakan setelah dari ruang Kabag Penum, “bahwa yang terlibat di apartemen Hayam Wuruk dari beberapa kesatuan, saya heran kok mereka berani ya mengawal atau `membekingi` pengurus yang jelas-jelas telah menyalahi aturan”, tandasnya setengah bertanda Tanya.                 *** JMart *** 

0 komentar:

REDAKSIONAL