Sopir
Taksi yang Lecehkan Artis FTV Masih Bebas
HukumHAM Jakarta - Kasus pelecehan seksual yang menimpa JM
(22), artis film televisi (FTV) yang dilakukan oleh sopir taksi Blue Bird belum
mengalami perkembangan berarti. Hingga kini, polisi masih belum bisa menangkap
sang sopir cabul yang diketahui telah melarikan diri.
"Sudah
kami cari sampai jauh. Sampai kami cari di perbatasan Bogor
dan Tangerang sana .
Rumahnya tetap kami pantau kok, kali saja dia pulang suatu
waktu," ujar Kepala Satuan Reserse Kriminal Polrestro Jakarta Timur, AKBP
Dian Perri, Rabu (2/5/2012).
Ia
mengungkapkan, tetap akan mlanjutkan kasus tersebut sesuai prosedur ketetapan
yang berlaku, yaitu dengan memberikan surat
peringatan satu hingga ketiga. Namun, jika sampai kurun waktu satu bulan saat
pemanggilan ketiga, pelaku belum juga menyerahkan diri, dia akan menetapkan sopir
tersebut sebagai DPO.
"Kalau
nanti sudah satu bulan, baru kami tetapkan jadi DPO. Kan SP satu SP dua SP tiga
dulu, kalau sudah, baru lah kami tetapkan (sebagai DPO)," kata Dian Perri.
Sebelumnya,
polisi sempat mengaku kesulitan menerapkan pasal kepada pelaku, pasalnya
melalui pemeriksaan terhadap korban, polisi menganggap perbuatan tersebut
dilakukan atas dasar suka sama suka, meskipun pihak kuasa hukum JM
membantahnya.
"Karena
kan kasus ini nggak ada saksinya, cuma pengakuan
masing-masing saja, ya tinggal kami konfrontir nanti," katanya.
Polisi bantah main mata
Saat
ditanya mengenai ada kecurigaan main mata antara pihak kepolisian dan
perusahaan tempat pelaku bekerja, taksi Blue Bird, Dian menanggapinya
dengan candaan. Namun, dia membantah hal tersebut.
"Ya
iya lah kami main mata, kan .
Tapi nggak lah,
kami kerja serius kok," ujarnya sambil melepas
kacamatanya dan memainkan mata kepada wartawan di depannya.
Sebelumnya
diberitakan, seorang artis FTV berinisial JM menjadi korban pelecehan seksual
yang dilakukan oleh sopir taksi Blue Bird berinisial R saat JM pulang dari
gereja, Minggu (1/4/2012). Kepada polisi, dara cantik ini mengaku dalam keadaan
tidak sadarkan diri saat dilecehkan. JM mengaku, sebelum dilecehkan, dia diajak
mengobrol oleh sang sopir yang mengaku bisa meramal. Setelah itu dia dibawa ke
suatu tempat dan mengalami pelecehan seksual.
Saat
kesadarannya pulih, JM pun berontak dan meminta diantarkan pulang. JM pun
diketahui baru sampai ke rumahnya sekitar pukul 06.00 WIB dan menceritakan hal
tersebut kepada kakaknya dan melaporkannya ke Polrestro Jakarta Timur.
0 komentar:
Posting Komentar