"Baik tim teks, foto maupun televisi ANTARA, hingga evakuasi hari keempat evakuasi, semuanya lengkap, serta dalam kondisi baik dan sehat," katanya saat dihubungi dari Bogor, Jawa Barat, Minggu.
Khusaeni menyampaikan itu, terkait beberapa pemberitaan yang menyebutkan ada beberapa jurnalis yang tersesat, dan bahkan dilaporkan hilang.
Ia menjelaskan bahwa untuk liputan evakuasi tersebut, LKBN ANTARA melakukan peliputan bersama antara Biro Penyangga Jakarta (BPJ), serta ANTARA pusat Jakarta, yang mengirimkan jurnalis teks, foto dan televisi.
Tim peliputan selengkapnya dari Biro Penyangga Jakarta adalah Teguh Handoko, Andi Jauhari, Laily Rachmawati, Aditya A Rohman, dan Riza Fahriza.
Sedangkan dari Biro Foto ANTARA untuk peliputan di Gunung Salak menerjunkan Andika Wahyu, Jafkhairi, dan Dhoni Setiawan.
Sementara itu, untuk TV ANTARA menurunkan Astra Effendi, Trihandoko, dan Syafrudin.
Ia menjelaskan khusus untuk juru kamera Syafrudin, memang sempat beberapa lama belum kembali ke Posko utama di Desa Cipelang, Kecamatan Cijeruk.
"Ternyata, dia (Syafrudin) tertinggal dari tim evakuasi, sehingga baru sampai ke Posko lagi pada Jumat malam (11/5)," katanya.
Dengan kembalinya Syafrudin ke Posko, kata dia, maka seluruh tim liputan ANTARA dipastikan dalam kondisi baik dan lengkap.
Terkait kasus tersesatnya jurnalis dalam liputan evakuasi pesawat Sukhoi itu, Akhmad Khusaini menegaskan bahwa ada prinsip jurnalistik, yang esensinya adalah taruhan nyawa.
Menurut dia, dalam peristiwa besar seperti jatuhnya pesawat Sukhoi itu, wartawan memang ditantang untuk ke lokasi peristiwa untuk segera melaporkannya.
"Sehingga (jurnalis) bak `lari kesetanan` menuju tempat kejadian perkara (TKP) yang pertama untuk peristiwa besar, di mana jatuh dengan banyak korban," katanya. *** JMart ***
Ia menjelaskan bahwa untuk liputan evakuasi tersebut, LKBN ANTARA melakukan peliputan bersama antara Biro Penyangga Jakarta (BPJ), serta ANTARA pusat Jakarta, yang mengirimkan jurnalis teks, foto dan televisi.
Tim peliputan selengkapnya dari Biro Penyangga Jakarta adalah Teguh Handoko, Andi Jauhari, Laily Rachmawati, Aditya A Rohman, dan Riza Fahriza.
Sedangkan dari Biro Foto ANTARA untuk peliputan di Gunung Salak menerjunkan Andika Wahyu, Jafkhairi, dan Dhoni Setiawan.
Sementara itu, untuk TV ANTARA menurunkan Astra Effendi, Trihandoko, dan Syafrudin.
Ia menjelaskan khusus untuk juru kamera Syafrudin, memang sempat beberapa lama belum kembali ke Posko utama di Desa Cipelang, Kecamatan Cijeruk.
"Ternyata, dia (Syafrudin) tertinggal dari tim evakuasi, sehingga baru sampai ke Posko lagi pada Jumat malam (11/5)," katanya.
Dengan kembalinya Syafrudin ke Posko, kata dia, maka seluruh tim liputan ANTARA dipastikan dalam kondisi baik dan lengkap.
Terkait kasus tersesatnya jurnalis dalam liputan evakuasi pesawat Sukhoi itu, Akhmad Khusaini menegaskan bahwa ada prinsip jurnalistik, yang esensinya adalah taruhan nyawa.
Menurut dia, dalam peristiwa besar seperti jatuhnya pesawat Sukhoi itu, wartawan memang ditantang untuk ke lokasi peristiwa untuk segera melaporkannya.
"Sehingga (jurnalis) bak `lari kesetanan` menuju tempat kejadian perkara (TKP) yang pertama untuk peristiwa besar, di mana jatuh dengan banyak korban," katanya. *** JMart ***
0 komentar:
Posting Komentar