POLEMIK
DI APARTEMEN HAYAM WURUK
“MEMBANGUN MINI MARKET
PADA JALAN DARURAT”
Hukumham
Jakarta – Apartemen Hayam Wuruk yang terlihat Megah, bersih dan asri itu
ternyata menyimpan sejumlah masalah internal antara PPRS (Perhimpunan Pengurus
Rumah Susun) dengan Agnes Leung (Pemilik Unit & penghuni) seorang ibu
berusia 56 tahun yang notabene sebagai salah satu Pengurus terdahulu yang telah
berjuang dan membuat perubahan yang sangat mendasar dan hasilnya bisa dilihat
sekarang ini. Agnes dengan keberadaan tubuhnya
yang lemah tapi terlihat begitu kuat dan tegar serta bersemangat ketika ditemui di Polda Metro Jaya pada hari
Jumat 29/04/2012, “Maaf pa dengan keadaan saya seperti ini tetapi saya tetap
akan berjuang terhadap kebebasan saya dan keluarga, karena saya telah di
dzolimi oleh Pengurus saat ini,” tuturnya pada Hukum & Ham.
Kemudian ia melanjutkan,”saya
akan minta pertimbangan dan advis kepada bapak-bapak Pejabat Polisi di Mabes
Polri tentang rencana gila ketua pengurus yang akan membangun mini market
dengan mengambil jalan / jalur alternative yang dirancang untuk Emergency Fire
(EF) pada apartemen Hayam Wuruk ini,” katanya bersemangat. Tragis jika melihat dan
mengetahui keberadaan Agnes, ia seorang ibu penderita Kanker dan salah satu
kakinya pernah patah ditulang keringnya agak parah, sehingga jalannyapun agak
tidak lancar / tertatih-tatih, dan perlahan sambil memegang pengaman tangga ketika
sudah berada di Mabes Polri.
Setelah menunggu agak lama dan sabar ia dapat berjumpa dengan Kabag Penum Mabes Polri Kombes Pol Boy Rafly Amar .
Secara global Agnes
menceritakan kronologi tentang Apartemen Hayam Wuruk yang telah menyalahi
aturan Apartemen dengan rencana pengurusnya akan membuat Mini Market Tanpa
Persetujuan Para Pemilik,,Izin Membangun Pemda DKI pada jalan alternative
tersebut dan merupakan akses penting jika dalam keadaan sangat darurat juga
merupakan salah satu fasilitas kepemilikan bersama para penghuni.
Kombes Boy
Rafli menganjurkan untuk menemui divisi yang paling terkait dalam hal ini, dan
Boy juga terlihat sangat tergesa-gesa karena akan mengadakan acara Live disalah
satu Televisi Swasta yang sudah ditunggu dan memang waktunya sangat sempit
sekali, akan tetapi terlihat kebijaksanaan dari seorang anggota Polri yang
begitu ramah dan baik untuk tetap berusaha mendengar meski sebenarnya waktu dia
sangat sempit sekali. Lalu
Agnes mengatakan setelah dari ruang Kabag Penum, “bahwa yang terlibat di
apartemen Hayam Wuruk dari beberapa kesatuan, saya heran kok mereka berani ya
mengawal atau `membekingi` pengurus yang jelas-jelas telah menyalahi aturan”,
tandasnya setengah bertanda Tanya. *** JMart ***
0 komentar:
Posting Komentar